DAMPAK PERANG UKRAINA-RUSIA TERHADAP FASILITAS KESEHATAN UKRAINA

Pandemi COVID-19 sangat berdampak pada Ukraina dan fasilitas kesehatan Ukraina, dan masalah keamanan meningkat karena invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Fasilitas Kesehatan Ukraina Dikecam

Sejak invasi Rusia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi 715 serangan terhadap fasilitas kesehatan Ukraina, yang menciptakan kekurangan perawatan dan persediaan medis yang layak bagi warga Ukraina. Washington Post melaporkan bahwa tentara Rusia menghancurkan hampir semua infrastruktur kesehatan di wilayah yang direbut kembali. Hal ini telah menyebabkan ribuan warga Ukraina, terutama di desa-desa yang direbut kembali, tanpa akses perawatan kesehatan yang diperlukan.

Tingkat Vaksinasi Rendah, Wabah Penyakit dan Kekhawatiran Kesehatan

Pada awal perang, hampir 60% warga Ukraina tidak divaksinasi COVID-19, dengan kasus-kasus yang mencapai rekor tertinggi. Serangan Rusia telah membatasi akses ke vaksinasi, tes COVID-19, dan pengobatan. Selain itu, tempat penampungan bom yang padat dan penyeberangan perbatasan telah menciptakan kondisi sempurna untuk wabah COVID-19 yang ekstrem. Hal ini akan melampaui kapasitas fasilitas kesehatan Ukraina yang sudah terbatas. Jutaan warga Ukraina yang mengandalkan dosis reguler obat penyelamat hidup, seperti insulin, tidak dapat mengakses obat yang diperlukan untuk bertahan hidup. Penutupan rumah sakit juga menempatkan ribuan ibu hamil dalam bahaya ekstrem. Mereka berakhir dalam keadaan darurat tanpa akses ke tim kesehatan, pemeriksaan atau layanan persalinan.
Sebelumnya pada tahun 2022, WHO memperkirakan bahwa 15% dari kelahiran di Ukraina ini akan mengakibatkan komplikasi yang membutuhkan perawatan medis yang terampil: suatu hal yang sulit dilakukan dengan akses obat dan oksigen yang terbatas. Wabah penyakit lain, seperti Polio, HIV/AIDS dan TBC, menimbulkan ancaman besar bagi kehidupan Ukraina selama perang. Informasi yang salah yang merajalela mengenai vaksin di Ukraina berkontribusi pada tingkat imunisasi yang rendah, membuat Ukraina lebih rentan terhadap wabah penyakit.

Organisasi Bantuan

Organisasi-organisasi bantuan telah berusaha untuk memerangi masalah ini dengan memfokuskan upaya mereka pada pemulihan perawatan medis darurat di daerah-daerah yang direbut kembali, namun mereka menghadapi sejumlah tantangan. Ranjau darat dan sisa-sisa persenjataan militer masih mengancam banyak daerah yang direbut kembali. Ada juga kekurangan tenaga kesehatan yang ekstrem, dengan banyak yang khawatir memasuki daerah berbahaya. Terakhir, serangan yang ditargetkan pada sumber energi Ukraina telah menciptakan pemadaman listrik massal di seluruh negeri, membuat ribuan warga Ukraina tidak memiliki panas atau air mengalir. Hal ini membuat pencarian perawatan kesehatan dan tetap sehat menjadi semakin sulit.
Selain itu, rumah sakit telah membatalkan semua prosedur yang tidak penting dan catatan pasien tidak tersedia karena pemadaman internet. Pemadaman listrik juga menghambat kebersihan yang layak, karena air yang mengalir sering tidak dapat diakses. Infeksi merajalela akibat kebersihan yang buruk, sehingga meningkatkan urgensi perawatan kesehatan. Dokter harus melakukan operasi darurat dalam suhu beku sambil menggunakan lampu kepala sebagai sumber cahaya karena seringnya pemadaman listrik.

 

Sumber Daya Terbatas

Sumber daya yang terbatas membuat semakin sulit bagi organisasi bantuan untuk memberikan bantuan. Bank Makanan Yayasan Amal Kota Kyiv beroperasi secara aktif untuk menyediakan makanan bagi warga Ukraina, namun mereka kekurangan pasokan makanan yang layak sejak pabrik Ukraina harus menghentikan produksinya. Bank makanan ini, bersama dengan bank-bank lain di Ukraina, telah menerima bantuan dan pasokan dari organisasi asing seperti Save the Children and the U.N. World Food Programme (WFP).
WFP baru-baru ini menerima sumbangan 0 juta dari Amerika Serikat, yang digunakan untuk menyediakan makanan bagi warga Ukraina. WFP berencana untuk membantu lebih dari 3 juta orang melalui dana ini, dengan tiga lokasi operasi yang didirikan di seluruh Ukraina. WFP membeli sebagian besar makanan di Ukraina untuk membantu perekonomian mereka, tetapi WFP juga telah membuat hub di Polandia untuk mendistribusikan makanan dengan aman. Sulit bagi organisasi-organisasi ini untuk mengantisipasi kebutuhan di seluruh Ukraina karena kerawanan pangan dan keterbatasan pasokan berubah setiap hari, tetapi organisasi bantuan telah mampu membantu membatasi keadaan ekstrem di Ukraina melalui bantuan.

 

Membangun Kembali Fasilitas Kesehatan Ukraina

Menurut Wakil Menteri Kesehatan Oleksiy Yaremenko, infrastruktur kesehatan yang rusak saja akan menelan biaya setidaknya miliar untuk memperbaikinya, sehingga membangun kembali fasilitas kesehatan Ukraina adalah ambisi yang tinggi tetapi perlu. Seiring dengan bantuan asing, organisasi internal telah membantu Ukraina. Organisasi masyarakat sipil Ukraina telah bangkit menghadapi tantangan, memenuhi kebutuhan rumah sakit di seluruh negeri. Aliansi Kesehatan Masyarakat (APH) menyediakan layanan terbatas di sebagian besar wilayah, termasuk daerah yang diduduki.
Untuk mengatasi kekurangan, APH mengirimkan 140 metrik ton pasokan medis ke rumah sakit Ukraina antara 23 Maret dan 6 April saja. Klinik kelilingnya berfungsi sebagai transportasi bantuan kemanusiaan ke zona konflik dan van evakuasi. 100% LIFE, organisasi terbesar di Ukraina untuk orang dengan HIV, mendistribusikan pengiriman awal 18 juta dosis obat antiretroviral, cukup untuk memenuhi pasokan enam bulan bagi semua orang dengan HIV pada pengobatan lini pertama.
Kurangnya penyediaan layanan kesehatan bagi warga Ukraina telah menyebabkan peningkatan angka kesakitan dan korban jiwa. Namun, kehadiran bantuan asing dan organisasi bantuan telah mengurangi kerusakan. Seiring dengan berlanjutnya perang, kurangnya fasilitas dan sumber daya kesehatan Ukraina kemungkinan akan menjadi lebih berbahaya bagi perlindungan warga Ukraina dan pembangunan kembali masyarakat.